Posted by on Jan 26, 2015 in |

 

Kata trauma berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘luka’.

Seperti pada trauma fisik yang berciri kerusakan fatal tubuh, trauma psikis juga menimbulkan ‘luka dalam’ atau ‘luka hati’.

Dampak Biologis Trauma Psikis

Trauma psikis sering diartikan sebagai reaksi emosional seseorang terhadap kejadian yang mengguncang jiwa seperti: kecelakaan, malapetaka alam atau kekerasan seksual. Padahal trauma psikis juga berdampak biologis. Penderita trauma biasanya mengalami stres yang berlebih dan kontinu. Sedang saat mengalami stres, tubuh mengeluarkan hormon adrenalin. Di saat darurat, hormon itu sangat berguna bagi kelangsungan hidup kita. Adrenalin mempercepat aliran darah ke jantung dan paru, dan mengasup tenaga pada otot otot tubuh. Itulah sebabnya saat menghadapi bahaya, badan sering gemetar karena tubuh siap untuk melawan, melarikan diri, atau untuk diam terpaku agar bahaya itu lewat (fight, flight or freeze response). Di zaman nenek moyang kita respons itu sangat berguna saat menghadapi ancaman dari serangan binatang liar. Namun di lingkungan aman yang jauh dari bahaya, reaksi itu mubazir. Bahkan bila berlangsung terus menerus, energi yang tak terpakai itu malah merusak tubuh. Karena tingkat adrenalin yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan orang susah tidur, mudah marah, bahkan gagal jantung. Reaksi traumatik lainnya adalah keletihan emosional. Penderita menjadi apatis, pesimistik, kehilangan gairah hidup, dan mengalami depresi. Dampak biologis lain dari trauma a.l:

  • Arteriosklerosis • Rentan akan infeksi
  • Tekanan darah tinggi • Diabetes • Sakit kepala • Alergi dan infeksi kulit • Letih, lelah, kurang tenaga • Sering mual • Berat badan turun atau naik • Masalah seks
  • Rentan akan kanker • Sembelit

Silent Trauma

Yang sering tidak disadari adalah trauma emosional tidak harus disebabkan oleh tragedi atau peristiwa dahsyat. Gaya hidup dewasa ini sering kali menimbulkan stres kronik yang berkepanjangan. Stres terus menerus ternyata berdampak seperti peristiwa traumatik. Namun karena timbulnya bertahap, trauma ini sering tidak disadari oleh penderitanya. Trauma yang tersembunyi, seperti gunung api yang tidur namun bisa meletus setiap saat. Perhatikan kasus kasus berikut. 2012-Steps-to-a-stress-free-day

Kasus 1

Ada seorang pegawai yang memiliki atasan yang tidak menyukainya. Sang atasan sering memberikan dia tugas berat, mengucilkannya, mencari cari kesalahan dan menahan kenaikan jabatannya. Tapi karena tidak memiliki alternatif, dia bertahan terus bekerja walaupun frustasi. Setiap kali sang pegawai menghadapi bosnya, dia selalu dalam keadaan kuatir dan waspada agar jangan sampai dipecat. Respons fight or flight pada tubuhnya terjadi setiap hari.  Hanya karena ketrampilannya dia bisa bertahan. Namun dia sering mengalami cemas, takut, dan sulit tidur. Kemudian sang pegawai beruntung bisa pindah ke tempat yang lebih nyaman. Tak ada lagi bos yang mengancam. Dia memperoleh kenaikan jabatan yang tinggi dan masa kelam sudah dilupakannya.  Tapi suatu saat ketika melakukan presentasi, sejawatnya meminta dia menjelaskan lebih dalam konsepnya. Tiba tiba orang yang biasanya santun itu meledak marah dan menuduh koleganya hanya mencari cari kesalahan. Kejadian itu tidak hanya mengejutkan peserta lain, dia pun kaget akan reaksinya sendiri. Ketika tenang kembali akhirnya dia sadar bahwa bahasa tubuh si penanya itu mengingatkan dia akan mantan bosnya saat mengkritisi pekerjaannya. Dan dia bereaksi seakan sedang melawan balik mantan atasannya.

mother_and_child_in_sunset

Kasus 2

Kasus lain dialami seorang ibu muda yang riang masuk ke dalam sebuah toko. Tiba tiba dia mengalami rasa sedih yang luar biasa sehingga berlinang air mata. Saat mencari penyebabnya ternyata ketika masuk toko itu terdengar alunan musik yang sering dinyanyikan almarhumah ibunya ketika dia masih kecil. Kenangan itu menimbulkan kerinduan yang sangat akan ibunya. Ternyata pengalaman (positif maupun negatif) yang kita pikir sudah terlupakan atau yang ingin kita lupakan, terekam sangat baik oleh tubuh. Rekaman yang bisa spontan terputar ulang bila terpicu. Seperti spontannya kita mengeluarkan air liur bila teringat akan makanan kesukaan kita.

fathers love

Berdamai Dengan Trauma

Kenangan yang baik menyenangkan kita. Tapi kenangan yang buruk akan menjadi ‘hantu’ bagi kita. Dan karena kenangan itu sudah menjadi bagian biologis yang tidak dapat dilupakan apa yang bisa dilakukan? Apakah seseorang harus terus hidup dengan pemutaran ulang kekerasan seksual yang pernah dialaminya? Siapa yang mau terus berduka karena patah hati, hidup dalam depresi, dalam fobia , frustasi atau kekecewaan? Kata kuncinya adalah bukan melupakan tetapi berdamai dengan trauma kita. Hidup tanpa terganggu oleh kenangan buruk. Dengan berdamai, kita tidak lagi terlibat sebagai pemeran dalam pengalaman traumatik kita tapi sebagai pemerhati. Trauma tidak lagi jadi momok, tetapi jadi pelajaran yang membuat kita lebih bijaksana dalam hidup. MemoriesTrauma

Trauma Healing the HanaRa Way

Seorang ayah yang menderita flu bisa sangat terganggu mendengar jerit tawa anaknya. Namun saat tubuhnya sehat, jerit tawa yang sama mendatangkan senyum penuh sayang bagi buah hatinya. Itulah sebabnya HanaRa tidak menggunakan teknik ‘wawancara’ dalam penanganan trauma. Penderita trauma tidak diminta untuk melakukan kilas balik tentang peristiwa yang dialaminya.Tidak perlu berbagi ‘rahasia’ atau membuka luka lama. Kehidupan pribadinya tetap pribadi karena hanya klien yang tahu.


Terapi Integrasi Meridian di HanaRa menangani trauma secara biologis. Dengan mengaktivasi titik titik meridian tubuh yang berhubungan dengan sistem kerja saraf dan sistem refleks tubuh. Terapi ini membantu mengurai dan menetralkan kembali gangguan biologis yang disebabkan trauma. Ketika meridian tubuh terbuka, Energi Kehidupan (Chi) lancar mengalir. Organ organ tubuh kembali bertenaga. Sehingga seperti jerit tawa di atas, kenangan buruk menjadi suatu yang netral, tidak lagi mengganggu. Kelebihan lain dari pendekatan biologis HanaRa adalah proses pemulihan pasca trauma dan stres dapat berlangsung lebih singkat. Prinsip aman, nyaman, rahasia dan singkat membuat terapi Integrasi Meridian di HanaRa menjadi salah satu alternatif terapi efektif untuk membantu pemulihan diri pasca stres dan trauma.


 

FacebookTwitterLineWhatsAppShare